Mari Bicara Cinta…

No: 043
Judul: Apologia Latte (Tetratologi Sirruhart #2)
Penulis: Irfan L. Sar
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tgl Terbit: Cet. 1, September 2011
Ukuran:  384 hlm.; 13,5 x 20 cm
Tgl beli: Pinjam @selebvi
ISBN: 978-602-00-0831-8
Rating:  2/5

Sebelum membaca buku ini sebaiknya anda tahu kalau buku ini adalah buku ke-2 dari Tetratologi Sirruhart. Kalau anda belum membaca buku pertamanya (seperti saya) jangan kaget kalau anda akan sering bertemu Herman (entah siapa dia adanya) yg ternyata sudah mati dan missing link lainnya.

Rafli terpilih sebagai ketua Paskibra 2004. Sebagai ketua baru, Rafli mempunyai Visi dan Misi untuk memajukan ekskul Paskibra. Minimal prestasi selama kepemimpinannya harus menyamai periode sebelumnya. Sayangnya semangat Rafli yg tinggi tidak diimbangi oleh teman-temannya, ia seolah-olah tengah berlari sendirian. Hal ini sering menimbulkan perselisihan yg menjurus ke perpecahan.

Program yg disusun Rafli terancam gagal, defisit dana, kurang peminat dan segudang masalah lainnya. Ia mendapat banyak tekanan, pengurus sebelumnya menyalahkan Rafli, menuduhnya terlalu egois dan tidak becus memimpin. Banyaknya masalah dalam organisasi membuat Rafli sedikit melupakan Sarah, kekasihnya kini.

Sarah, seorang gadis cantik berpembawaan ceria, pintar bermain piano dan selalu ingin tahu. Ia tercatat sebagai anggota Paduan Suara Panghid 62 sebagai keyboardist, paduan suara sekolah dimana Rafli tergabung di dalamnya. Witing tresno jalaran seko kulino karena sering bertemu, sering latihan bareng dan ngobrol ngalor ngidul lama-lama timbul benih cinta di hati mereka. Bersama Rafli, Sarah merasakan hidupnya jadi lebih berarti, lebih bermakna dan lebih ceria.

Sayangnya ada yg tidak suka melihat kebahagiaan Sarah. Mereka menyebarkan gosip tak sedap tentang masa lalu Sarah yg suram. Masa lalu yg dengan sekuat tenaga berusaha di hindarinya. Belum lagi Sarah harus bersaing dengan Gia, mantan pacar Rafli yg terus membayangi hubungan mereka. Sanggupkah Sarah sekali lagi mengelabui masa lalunya dan memenangkan hati Rafli?

Gia, gadis manis ini tengah sibuk menata hatinya yg terluka. Meskipun ia sadar Rafli telah berulang kali meyakitinya bahkan memutuskan cintanya begitu saja, ia tetap mencintai Rafli. Dengan tulus Gia melepaskan Rafli untuk Sarah karena ia merasa mereka berdua lebih pantas bersama.

Membaca kisah cinta anak SMA ini membuat saya jadi geli. Entahlah, rasanya seperti ada yg kurang pas. Kalau saja settingnya anak kuliahan mungkin lebih enak dibaca. Barangkali lo ya…

Buku dengan tebal 384 halaman ini memerlukan perhatian ekstra karena begitu banyaknya karakter yg bercerita, silih berganti. Yang seandainya dihilangkan tetap tidak akan mengganggu jalannya cerita. Inti cerita buku ini sangat sederhana, klasik malah. Bintang sekolah, populer, gonta-ganti pacar dan persahabatan masa SMA.

Seandainya hanya itu pastilah sudah dari awal saya akan meletakkan buku ini, untunglah ada Sarah. Awalnya saya merasa Sarah ini biasa-biasa saja. Tapi dengan piawainya sang penulis menggiring saya perlahan-lahan pada misteri kehidupan Sarah yg membuat saya tidak bisa berhenti membaca buku ini.

Apa yg tidak saya sukai dari buku ini adalah Rafli. Sosok Rafli digambarkan sebagai Play Boy Cap Duren Tiga, benar-benar kurang ajar. Tidak menghargai wanita sama sekali duh… klo saya kebetulan bertemu dengan Rafli ini pengen tak ulek mukanya. Gayanya itu loh… bikin enek, dengan enaknya gonta-ganti pacar seolah-olah para wanita ini ban serep yg bisa dibongkar pasang sesuka hati. Hohoho… tapi lihatlah betapa lantang ia berteriak dan menjerit “aku terluka” saat menerima perlakuan yg sama dari para wanitanya. Munafik!!!

Dari segi sampul, desainnya terlalu ceria seperti warna permen. Kurang bisa menggambarkan isinya dan orang cenderung memandang sebelah mata. Saat melihat buku ini kesan saya pertama kali adalah oh roman picisan nih… padahal isinya termasuk berat karena ada bumbu psycho dan misteri alam arwah. Sangat disayangkan.

Secara keseluruhan buku ini bisa dibilang lumayan dan boleh lah dibaca oleh remaja jaman sekarang dengan catatan ambil sisi positifnya yaitu tentang cinta, kasih sayang, setia kawan dan ketulusan.