MSB: Fans Stories

No: 050
Judul: MSB – Fans Stories
Penulis: Chaos@Work
Desain Sampul: Ellina Wu
Penerbit: Gradien Mediatama
Tgl Terbit: Cet. ke-1; 2010
Ukuran:  560 hlm.; 14 x 21 cm
ISBN: 978-602-8260-69-5
Tgl beli: pinjam @selebvi
Rating:  2/5

Ternyata selain bossman, masih banyak boss-boss lain yg tak kalah ajaibnya di luar sana. Sebanyak 152 cerita dari para penggemar MSB dipadukan dalam satu buku bersampul merah ini. Ya… berbeda dengan ke-4 buku sebelumnya yg semuanya berwarna putih, MSB: Fans Stories ini berwarna merah. Mungkin sebuah kesengajaan untuk membedakan dengan versi asli yg ditulis oleh Chaos@Work.

Jadi, apa dong tugas Chaos@Work, mejeng nama doang? Hehehe… nggaklah justru tugasnya jadi lebih sulit, karena ia harus pintar-pintar memilih cerita yg layak untuk dibukukan. Cerita yg memiliki kadar kelucuan yg paling nggak setara dengan tulisan Chaos@Work.

Dan hasilnya bagaimana? Apakah berhasil?

Saya lebih suka membaca tulisan Chaos@Work karena nggak bertele-tele, langsung kena sasaran. Spontan uhui lah…  Sementara cerita yg ada di buku ini suka kepanjangan narasi, “Kapan ketawanya oy…?” Nggak match, paragraf 1 cerita soal tempe eh paragraf kedua cerita ttg keju. Jatohnya saya terpaksa harus bilang, “Lebay ih.”

Secara keseluruhan, buku ini lumayan menghibur dan saya angkat jempol buat semua penulis cerita dalam buku ini.

MSB: Favorite Stories

No: 048
Judul: MSB – Favorite Stories
Penulis: Chaos@Work
Desain Sampul: –
Penerbit: Gradien Mediatama
Tgl Terbit: Juni 2012
Ukuran:  536 hlm.
Tgl beli: 160712 Freebooks @Leksika_KC
ISBN: 978-602-208-083-1
Rating:  4/5

Sudah baca buku MSB seri sebelumnya? Kalau belum baca buku ini saja sudah cukup mewakili. Namanya juga favorite stories, isinya udah pasti cerita pilihan dari buku-buku sebelumnya. Katanya sih yg terlucu dari yg paling lucu. Total ada 63 cerita favorit dari buku MSB 1 sampai MSB 4 ditambah 20 cerita favorit MSB Fans’ Stories.

Buat yg belum pernah baca buku MSB sama sekali, sudah pasti anda akan terpingkal-pingkal dibuatnya. Tapi klo sudah pernah baca, ceritanya jadi sedikit basi bahkan saya cenderung melewatkan cerita yg pernah saya baca. Yah… seperti yg pernah saya katakan pada review buku MSB #2 eaaa… kapan itu? MSB ini bukan jenis cerita yg bisa dibaca berulangkali 😀

Tapi tetep yg paling lucu adalah cerita mbak Kerani dgn Bossman, kalau fans storiesnya maaf ya… sedikit garing. Mungkin karena gaya bertuturnya yg terlalu bertele-tele.

Di edisi ini ada tambahan foto-foto narsis para penggemarnya. Jadi sebelum buku ini terbit, penerbitnya mengadakan semacam kontes. Penggemar diminta mengirimkan foto-foto narsis bersama buku-buku MSB. Nanti akan dipilih beberapa yg berhak mendapatkan hadiah dan fotonya akan dimasukkan ke dalam buku MSB – Favorite Stories ini. Eh memang ada hadiahnya? Jadi sebetulnya yg narsis ini siapa, penulis, penerbit atau penggemarnya?

Kenapa buku ini sangat berarti buat saya? Bukan dilihat dari isinya ataupun harganya (gratis gitu lo dapetnya) tapi dari perjuangan saya untuk memperoleh buku ini. Yah dari kantor saya di kawasan Veteran, dengan mengendara kuda… eh bukan ding naek Metro Mini 74 saya ke blok m dulu. Dari sana disambung dengan Kopaja 57 yg masyaallah pinuhnya… klo pertama kali ke Leksika sih enak, Kopajanya ngebut biarpun jantung empot-empotan tp cepet nyampe. Lha ini jalannya kaya kiong, sementara penumpangnya berjejalan di dalem, panas, pengap, sumpek sebut aja semuanya. Jangan ditanya seperti apa tampang saya waktu turun dr Kopaja. Yg jelas sampe di Kalibata City sudah jam 18.30. Sampai dibelain ga beli minum dulu, padahal aus banget :(. Untunglah masih rejeki saya, meskipun dapet antrian #9 saya msh kebagian buku ini. Thanks Leksika 😀

My Stupid Boss 2

No: 034
Judul: My Stupid Boss 2: Impossible We Do! Miracle We Try!
Penulis: Chaos@Work
Desain Sampul: Ellina Wu
Penerbit: Gradien Mediatama
Tgl Terbit: Cet. 1, 2009
Ukuran:  240 hlm; 13 x 19 cm
Tgl beli: Pinjam di @kaskus66, @selebvi
Rating:  3/5

Masih inget kan sama Kerani yg bekerja di negeri jiran dan punya boss yg ajaib itu? Sekarang saya mau lanjut ke buku keduanya.

Lho bukankah seharusnya Kerani sudah nggak kerja lagi sama Pak Boss? Kontrak kerjanya kan sudah habis? Well, memang kontrak kerjanya Kerani sudah habis tapi dia rela memperpanjang kontraknya untuk 12 bulan ke depan. Selain karena separuh gajinya selama 8 bulan masih nunggak, tujuan Kerani sekarang bukan lagi bekerja untuk mencari nafkah tapi bekerja supaya dapat bahan buat buku MSB berikutnya.

Secara isi tidak banyak perubahan, masih seputar Pak Boss yg semakin sinting. Hanya saja dalam buku ini bahasanya lebih diperhalus karena ternyata banyak anak-anak yg ikut membaca buku ini.

Kenapa ratingnya turun? Membaca buku kedua tak lama setelah membaca buku pertamanya rupanya telah menurunkan kadar kelucuan buku ini bagi saya, sedikit bosan karena inti ceritanya disitu-situ saja. Untunglah sedikit terbantu saat Chaos@work memasukkan kekonyolan-kekonyolan yg terjadi di lingkungan kantornya yg tidak melibatkan Pak Boss. Seperti pada cerita Till We (Not) Meet Again:

Gue: Hey. Ada apa lagi?
Faisal: You tengok lah ini! (sambil tunjuk tiga kasur buluk yg dilipat dan diikat pake tali)

Gue: Apa-apaan ini?
Faisal: Si Dano ni… di nak bawa tilam busuk ini ke Bangla!
Gue: HAH! Naik pesawat bawa tilam ini?? Hei, Dano. Ini tak boleh bawa!
Dano: Iyak…
Gue: Apa ‘iyak’ ‘iyak’? Tinggal tilam ini disini!
Dano: Tilam?
Gue: Iya. Tilam ini tak boleh dibawa naik kapal terbang!
Dano: Oooh, iya, iya… Bungkus?
Gue: Adoh biyung! Bukan karena dibungkus atau tidak dibungkus! Tapi tilam tak boleh masuk kapal terbang!
Dano: Jadi… tiga tak boleh? (ambil goyang-goyangin tangannya tanda gak boleh). Satu boleh?

lanjut…

Gue: Ada apa lagi?
Abul: (cengar-cengir)
Gue: Kenapa? Plangas-plenges… kayak kuda…
Abul: Amoy…
Gue: Iya, apaaaaaaa? Cepat cakap!
Abul: Tilam bawa… tak boleh. DVD bawa… tak boleh. Kalau kulkas bawa… boleh?

Terjengkang dgn sukses