7 Divisi

Dekut Burung Kukuk

No: 079
Judul : 7 Divisi
Pengarang : Ayu Welirang
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : Cet. 1; 2014
Tebal Buku : 202 hlm. ; 20 cm
Genre : Fiksi – Petualangan, Misteri
Rating : 4/5

Beberapa waktu yg lalu saya iseng-iseng mampir ke toko buku. Niat awal sih pengen nyari buku Divergent cover lama, sayang buku yg saya cari sudah kosong. Akhirnya setelah muterin rak demi rak di toko buku tersebut, pilihan saya jatuh pada buku 7 Divisi karya Ayu Welirang. Alasan saya beli buku ini karena kenal sama penulisnya wkwkwkwkwk… alasan yg nggak banget ya.

… 7 hari. 7 pribadi. 7 alasan. 7 kemampuan: 7 Divisi …

Surat-surat perekrutan misterius menghampiri tujuh anak manusia dengan latar belakang berbeda. Surat tersebut datang kepada mereka masing-masing dengan cara yang tak sama. Gitta, Ichan, Tom, Ambar, Dom, Bima, dan Salman. Tujuh orang ini tak pernah menyangka akan dipertemukan dalam suatu ekspedisi besar, dengan divisi sesuai kemampuan mereka masing-masing.

Pertemuan yang mengubah segalanya. Mengubah ritme hidup, mengembalikan masa lalu, dan menghilangkan yang lain. Berbagai kejadian menegangkan dan misteri-misteri mulai bermunculan ketika mereka mencoba menaklukkan sebuah gunung keramat. Rupanya, ada seorang lelaki misterius di balik ekspedisi besar itu. Dan ketika mereka menyadari sesuatu sedang terjadi, mereka sudah terlambat.

Ketika tim ekspedisi ini mulai solid, satu per satu dari mereka mulai disesaki tragedi. Mereka terpaksa dihadapkan pada pilihan pelik; kehilangan satu orang… atau satu tim sekaligus.

Dapatkah mereka menuntaskan ekspedisi ini? Dan akankah mereka tetap kembali utuh saat pulang?

Sebagai orang awam banyak istilah PA di dalam buku ini yg tidak saya pahami. Untunglah Ayu menyematkan footnote yg menjelaskan istilah-istilah asing tersebut, jadi saya langsung tahu apa yg dimaksud dengan rapeling, belayer, webbing, dll. Coba saja penjelasan istilah tersebut adanya di bagian akhir buku, saya pasti malas membolak-balik halaman untuk mencari penjelasan sebuah kata.

Saya mencatat ada beberapa miss di dalam buku ini. Diantaranya adalah latar belakang keluarga Tuan Henk. Pada halaman 48 *CMIIW* penulis menjelaskan jika laki-laki tersebut masih memiliki darah bangsawan dan menikah dengan noni Belanda. Namun beberapa paragraf kemudian disebutkan bahwa istri Tuan Henk bernama Setyorini, nama yg sangat “njawani”. Saya sempat beberapa kali membaca buku ini untuk memastikan sebenarnya siapa sih yg berdarah Jawa dan masih keturunan bangsawan?

Miss kedua yg juga mengganggu saya adalah latar belakang pertemanan Ichan dan Tom. Dari awal cerita saya mendapatkan pemahaman kalau Ichan dan Tom ini tidak saling kenal. Sekali-kalinya mereka ketemu itu waktu Tom marah-marah di kios Ichan. Tapi, ada saat dimana Ichan dan Tom duduk bersama dan membicarakan seorang gadis bernama Mia. Lho… jadi mereka ini sebenernya kawan lama atau bagaimana sih? Btw, saya sempat menanyakan hal ini kepada Ayu, dan dijawab oleh Ayu kalau mereka itu memang nggak kenal tapi saling tahu aja. Ih… si Ayu emang pinter ngeles kayak bajaj wkwkwkwkwkw…..

Miss ketiga adalah soal perjalanan Ambar, Dom, Bima dan Salman dari Stasiun Kiara Condong dengan menumpang kereta api. Disebutkan bahwa selama kurang lebih tiga jam mereka akan disuguhi pemandangan *kalimat tepatnya saya lupa* tapi kalau tidak salah inget ada kata pesisir. Memangnya jalur kereta dari Kiara Condong ke Jakarta lewat pesisir pantai ya? Help… saya butuh pencerahan disini secara sudah lama nggak naek kereta.

Selain ketiga miss diatas dan 2 atau 3 kata yg salah ketik, nggak ada kesulitan berarti yg saya temui selama membaca buku ini. Alur yg cenderung maju bergulir cukup cepat, dan kalau nggak melihat tagline buku ini saya nggak akan tahu kalau perjalanan mereka berlangsung selama 7 hari. Plotnya menarik dan nggak membosankan, bagian cinta-cintaan menurut saya kurang smooth. Nggak pake bumbu cinta pun, saya rasa ceritanya bakalan tetep bagus kok karena banyak hal lain di dalam buku ini yg bisa diangkat.

Rekor saya 2 hari langsung beres baca buku ini πŸ˜€

Saya juga suka cover buku ini, gambar gunung dan areal perbukitan. Warna hijau yg menyegarkan mata dan sedikit berkabut menambah kesan mistis. Penulisan judul buku dengan bingkai frame warna putih yg melambangkan lembaran surat yg terbuka *sok teu ih* ditambah aksen kompas diatasnya cukup menarik. Sayangnya latar belakang putih pada nama penulis membuat kesan kurang menyatu dengan latar belakang. Kesannya lupa ngasi nama penulis trus bikin pake kertas putih yg ditempel pake selotip 😦

Secara keseluruhan saya suka dengan novel ini. 7 Divisi adalah sebuah novel petualangan tentang pendakian gunung yg dibalut aroma misteri dan supranatural. Melalui buku ini sedikit banyak saya jadi tahu dunia PA. selama ini saya cuma bertanya-tanya ngapain aja sih mereka itu di gunung, kok tiap pulang dari gunung keliatan tambah item, kusem, kucel dan kumel *no offense lo ya buat yg suka nanjak. Ayu, QQ sama Selpikkk peace ah…* Saya juga nambah ilmu tentang sejarah kerajaan Bali, karena saya pikir Watugelgel itu kerajaan fiktif eh ternyata ada toh πŸ˜€

ayuBiografi:

Ayu Welirang lahir di Bandung, 23 September. Menamatkan sekolah di jurusan Teknik Komputer Jaringan dan melanjutkan kuliah sambil bekerja di sebuah perusahaan IT.

Tulisan-tulisannya berupa cerpen dan puisi selama ini hanya dimuat di blog pribadi, di situs Kemudian dengan nama jayhawkerz, dan pernah juga mempublikasikan kumpulan puisinya secara independen, dengan judul Abstraksi Imaji (2011). Selain kumpulan puisi, satu cerpennya yang berjudul Sister Morphin masuk di dalam antologi keroyokan bersama para penulis Kampung Fiksi, dengan judul antologi Banyak Nama Untuk Satu Cinta yang dipublikasikan oleh penerbit Leutikaprio pada tahun 2011.

Selain menulis cerpen dan puisi, Ayu juga aktif menulis esai ringan tentang musik, buku, dan perjalanan. Beberapa esai tersebut dipublikasikan di Kompasiana dan juga portal anak muda kreatif bernama Jakartabeat.Net. Cita-cita terbesar Ayu adalah bersantai di rumah tanpa harus menghabiskan hari tua di kota besar, berkutat di perpustakaan pribadi, sambil terus menulis.