The Spook’s Apprentice


The Spook's Apprentice

No: 083
Judul : The Spook’s Apprentice (Wardstone Chronicles #1)
Pengarang : Joseph Delaney
Penerbit : Matahati
Tahun Terbit : Maret 2009
Tebal Buku : 324 hlm.
Rating : 4 of 5

Warning: Not to Be Read After Dark

Kesunyian itu berakhir dengan bunyi dentuman bergema. Terus berlanjut, sangat berirama. Terdengar semakin keras. Dan semakin keras. Dan semakin dekat…..
Seseorang sedang menaiki tangga ruang bawah tanah.
aku menyambar lilin dan meringkuk bagai bola di sudut terjauh. Duk, duk, semakin dekat dan dekat, entakan sepatu bot yg berat. Siapa yg mungkin menggali di bawah sana dalam kegelapan? Siapa yg sedang menaiki tangga itu sekarang?
Tapi bukan siapa yg sedang menaiki tangga. Mungkin pertanyaanya adalah apa….

Hiyaaaaa klo begini ceritanya sih ganti aja judulnya, jangan The Spook’s Apprentice tapi The Spooky Apprentice. Sempet under estimate duluan, buku ini jg sempet menghuni pojokan rak buku dan jadi Dust Catcher. Kirain ceritanya jelek, ternyata saya salah besar….. buku ini keren!

Ngomong-ngomong soal buku yg bercerita tentang dunia sihir, bayangan saya langsung lari ke Harry Potter dan Magyk Series. Ada sedikit kemiripan disana-sini, tapi Spook’s Apprentice punya nuansa yg lebih gelap, suram dan menegangkan. Kalau di Harry Potter ada (tentu saja) Harry dan di Magyk series ketemu Septimus Heap, maka di Spook’s Apprentice kita akan seru-seruan bareng Thomas J. Ward. Sama seperti Sep, Tom juga anak ketujuh dari anak ketujuh yg tidak pernah membayangkan kalau suatu hari nanti bakal mempelajari ilmu sihir. Di dalam buku ini kita akan mengikuti perubahan Tom yg awalnya hanya seorang anak petani biasa hingga menjadi seorang penyihir yg hebat. Bedanya, proses belajar Tom dilakukan dengan cara yg lebih keras, trial and error. Kalau salah dan celaka ya itu resikonya kok mau jadi penyihir. Selain Tom, karakter lainnya di buku ini yg memorable banget adalah sang Super Spook, Mysterious Mom, Annoying Alice dan tentu saja Mother Malkin πŸ™‚

Agak sulit membandingkan buku ini dengan kedua buku lainnya, karena saya suuuuka semuanya dan masing-masing mempunyai porsi dan gaya berceritanya sendiri-sendiri. Tapi… saya (agak) lebih suka dengan buku ini karena bahasanya sederhana, alur ceritanya lugas dan ga mbulet. Dan yg pasti buku ini suspensenya dapet banget.

Dari segi fisik, ukuran bukunya pas di tenteng tidak terlalu besar dan tebal. Mutu kertasnya jangan ditanya… HVS punya. Di Indonesia buku ini sudah terbit 4 buku dari 10 buku yg ada. Sayangnya Penerbit Matahati, penerbit yg menerjemahkan buku ini sudah mati suri tak tahu rimbanya. Jadi gimana kelanjutan buku ini hanya Tuhan yg tahu. Jika sampai kelar buku keempat masih belum ada kabarnya, mau tak mau lanjut baca ebooknya 😦